Dalam kepercayaan tradisional Bali, seseorang yang menjadi target praktik Leak seringkali menunjukkan gejala fisik dan psikologis yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Korban biasanya tiba-tiba Mengalami Penyakit misterius yang resisten terhadap pengobatan konvensional. Tubuh yang melemah, demam tinggi yang berulang, hingga munculnya luka aneh yang tidak kunjung sembuh adalah beberapa tanda khas dari dugaan serangan ilmu hitam Leak.
Salah satu tanda paling umum yang dilaporkan adalah gangguan tidur yang parah dan mimpi buruk yang berulang. Korban sering terbangun dengan rasa takut yang ekstrem, seolah baru saja diserang. Hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan drastis juga menjadi gejala penyerta. Dalam konteks ini, Mengalami Penyakit bukan hanya fisik, tetapi juga mencakup serangan terhadap mental dan energi vital seseorang.
Di level fisik, korban Leak seringkali mengeluhkan rasa sakit yang berpindah-pindah di sekujur tubuh, terutama di area perut dan dada. Pada kasus yang lebih parah, dapat muncul memar tanpa sebab atau perubahan warna kulit yang tidak wajar. Gejala ini sering diinterpretasikan sebagai upaya Leak untuk mengambil atau merusak organ dalam tubuh korban melalui cara gaib.
Masyarakat percaya bahwa Leak menyerang dengan mengirimkan energi negatif atau sihir. Mengalami Penyakit misterius ini dianggap sebagai dampak langsung dari serangan spiritual tersebut, yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengganggu keseimbangan energi sekala (nyata) dan niskala (gaib) pada diri korban.
Ketika seseorang terus-menerus Mengalami Penyakit tanpa diagnosis yang jelas dari dokter, keluarga sering mencari pengobatan alternatif dari Balian (dukun atau penyembuh tradisional Bali). Balian bertugas mendeteksi apakah penyakit tersebut berasal dari faktor medis atau murni serangan Leak. Pengobatan yang diberikan biasanya berupa ritual pembersihan (melukat) atau ramuan herbal khusus.
Secara psikologis, keyakinan terhadap Leak juga dapat memicu efek nocebo, di mana ketakutan yang mendalam terhadap sihir justru memperburuk kondisi fisik. Rasa cemas dan stres yang berkepanjangan dapat menekan sistem imun, membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit nyata. Mitos dan kondisi fisik menjadi siklus yang saling menguatkan.
Oleh karena itu, fenomena Leak ini menyoroti batas antara medis dan mistis dalam budaya Bali. Penyakit yang tidak terjelaskan seringkali dikembalikan kepada domain gaib, di mana solusi spiritual dianggap lebih relevan daripada pengobatan konvensional. Penanganan terbaik seringkali melibatkan kolaborasi antara keduanya, yaitu pengobatan medis dan spiritual.
Kesimpulannya, gejala dan tanda gangguan Leak adalah cerminan dari kecemasan masyarakat Bali terhadap ilmu hitam. Mengalami Penyakit misterius dalam konteks ini adalah peringatan spiritual. Kisah-kisah ini mengajarkan pentingnya menjaga keharmonisan batin, spiritual, dan lingkungan sebagai benteng pertahanan utama dari segala bentuk ancaman, baik yang terlihat maupun yang tidak.