Kisah Pilu di Lamongan: Pemuda Batal Nikah Tertipu Pesona Akun TikTok Palsu

Kisah tragis menimpa seorang pemuda batal nikah di Lamongan, Jawa Timur, yang harus menelan pil pahit akibat menjadi korban penipuan cinta daring. Impian untuk membangun rumah tangga kandas setelah ia menyadari bahwa sosok gadis yang selama ini berinteraksi dengannya melalui media sosial TikTok ternyata adalah identitas palsu. Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya.

Kisah pemuda batal nikah ini bermula beberapa bulan lalu ketika korban, sebut saja namanya Rian (27 tahun), berkenalan dengan seorang pengguna TikTok dengan nama akun “Anggun Cantik 22”. Intensitas komunikasi mereka semakin meningkat, hingga akhirnya Rian merasa yakin telah menemukan tambatan hati. Mereka bahkan merencanakan pernikahan yang sedianya akan digelar pada hari Minggu, 27 April 2025, di sebuah gedung pertemuan di wilayah Lamongan kota. Undangan telah disebar dan persiapan pernikahan hampir rampung.

Namun, kejanggalan mulai muncul menjelang hari bahagia. “Anggun” selalu menghindar ketika diajak bertemu secara langsung dengan berbagai alasan. Kecurigaan Rian semakin memuncak hingga akhirnya ia melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan bantuan seorang temannya yang ahli di bidang teknologi informasi. Betapa terkejutnya Rian ketika mengetahui bahwa foto dan identitas “Anggun Cantik 22” adalah palsu, diduga kuat milik orang lain yang dicatut.

Kapolsek Lamongan Kota, Kompol Agus Budiarto, membenarkan adanya laporan terkait kasus dugaan penipuan daring yang menyebabkan seorang pemuda batal nikah. Berdasarkan laporan yang diterima pada hari Selasa, 22 April 2025, Rian didampingi oleh keluarganya melaporkan kejadian yang menimpanya. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas pelaku di balik akun palsu tersebut.

Kekecewaan mendalam tentu dirasakan oleh Rian dan keluarganya. Kerugian materiil akibat persiapan pernikahan juga tidak sedikit. Kisah pemuda batal nikah ini menjadi viral di media sosial dan menuai berbagai komentar dari warganet yang prihatin sekaligus geram dengan tindakan pelaku penipuan. Banyak yang menyayangkan bagaimana media sosial yang seharusnya menjadi sarana untuk berinteraksi positif justru disalahgunakan untuk tindakan kriminal.

Kasus pemuda batal nikah di Lamongan ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap interaksi di dunia maya. Verifikasi identitas lawan bicara sebelum menjalin hubungan yang lebih serius, apalagi yang melibatkan komitmen besar seperti pernikahan, adalah langkah yang sangat penting. Jangan mudah percaya dengan foto profil atau informasi yang dibagikan di media sosial tanpa adanya pertemuan dan verifikasi langsung. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak ragu untuk melaporkan jika merasa menjadi korban penipuan daring. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan pelaku dapat segera diungkap.