Tragis! Pelajar SMP di Lamongan Nekat Bacok Oknum Guru Hingga Luka Parah

Sebuah insiden tragis dan mengejutkan terjadi di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Kamis pagi, 17 April 2025. Seorang pelajar bacok guru di sekolah tersebut hingga mengalami luka parah. Peristiwa ini sontak menggegerkan lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar. Motif di balik aksi nekat pelajar bacok guru ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari saksi mata di lokasi kejadian, insiden pelajar bacok guru ini terjadi sekitar pukul 08.15 WIB, tepat sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Korban yang diketahui bernama Bapak Ahmad Fauzi (42 tahun), seorang guru mata pelajaran Matematika, tiba-tiba diserang oleh seorang siswa kelas IX berinisial RZ (15 tahun) menggunakan senjata tajam jenis celurit. Penyerangan terjadi di area lorong kelas dan menyebabkan korban mengalami luka serius di bagian lengan dan perut.

Melihat kejadian mengerikan tersebut, sejumlah siswa dan guru lainnya berusaha melerai dan mengamankan pelaku. Korban yang bersimbah darah segera dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan untuk mendapatkan penanganan medis intensif. Sementara itu, pelaku berhasil diamankan oleh pihak sekolah dan kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian yang segera tiba di lokasi kejadian setelah menerima laporan.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lamongan, AKBP Yudi Kurniawan, melalui konferensi pers di Mapolres Lamongan pada siang hari tadi membenarkan adanya insiden pelajar bacok guru tersebut. Pihaknya telah mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan untuk melakukan penyerangan. Saat ini, tim penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lamongan tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku untuk mengungkap motif di balik tindakan brutalnya. Beberapa saksi dari pihak sekolah, termasuk siswa dan guru, juga dimintai keterangan.

Insiden pelajar bacok guru ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan dunia pendidikan dan masyarakat luas. Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan kepolisian untuk menangani kasus ini secara komprehensif. Mereka juga menekankan pentingnya pengawasan dan pembinaan karakter siswa di lingkungan sekolah maupun di rumah. Tragedi ini menjadi pengingat akan perlunya perhatian lebih terhadap kesehatan mental dan emosional para pelajar serta pentingnya komunikasi yang baik antara siswa, guru, dan orang tua untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan di lingkungan sekolah.